Soal Si Unyil, Pak Raden Pilih Musyawarah

| | 0 comments


Kuasa hukum Drs Suyadi atau lebih dikenal dengan sosok Pak Raden, Dwiyanto Prihartono, menegaskan pilihan penyelesaian konflik hak cipta Si Unyil lewat pengadilan hanya akan ditempuh jika cara musyawarah tak ditanggapi pihak Perum Perusahaan Film Negara (PFN).

"Kami akan menyimpan terlebih dahulu upaya penyelesaian yang bersifat konflik di pengadilan sepanjang belum diperlukan.” ujar Dwiyanto saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu, 25 April 2012.
Menurut Dwiyanto, Pak Raden sebetulnya menginginkan jalan musyawarah dengan pihak Perum PFN dalam menyelesaikan masalah hak cipta Si Unyil. Walaupun diakui kliennya itu sudah sejak tahun 1995 tidak mendapat hasil dari hak ciptanya.

Dwiyanto mengaku pihaknya saat ini masih mengatur jadwal pertemuan dengan pihak Perum PFN untuk menggelar musyawarah tersebut. Langkah musyawarah itu dianggap berdampak positif bagai berbagai pihak.

Namun, langkah musyawarah yang diajukan pihak Pak Raden sangat tergantung pada ada tidaknya itikad baik dari pihak yang mengadakan perjanjian dengan Pak Raden.
Dwiyanto juga mengungkapkan pihaknya telah bertemu dengan Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM untuk membeberkan masalah hak cipta Si Unyil yang memicu persoalan Pak Raden dan Perum PFN.

Dalam kesempatan itu, Pak Raden hadir didampingi Tim Advokasi dan Konsultan HKI antara lain R. Dwiyanto Prihartono, SH, Risa H Amrikasari, Yosafat T Triharjanto, SH, Lury Elza Alex, SH, LL.M, Khrisna Pabichara. Pertemuan yang berlangsung dua jam itu dihadir oleh Dirjen HKI bersama Sekretaris Dirjen, Direktur Hak Cipta, Direktur Kerjasama, Direktur Merek, dan Direktur Teknologi Informasi.

"Akhirnya unek-unek Pak Raden bisa beliau sampaikan kepada Dirjen HAKI hari ini, HAKI akan melindungi dan menyikapi serius keinginan Pak Raden, siap membantu apa yang dibutuhkan Pak Raden. Pak Raden inginkan Keadilan."ujarnya.

Pak Raden saat ini hidup dalam keadaan yang memprihatinkan di kediaman kakaknya di Kawasan Petamburan, Jakarta. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia melukis dan menjual hasil karyanya itu.
Selama ini, sejumlah anak buahnya, yang sudah mengikutinya sejak 1980-an, juga turut membantu membuat boneka dari tokoh yang diambil dari serial Si Unyil. Sebagian dari boneka dan lukisan tersebut dikomersilkan.

Dari hasil itu, baru ia bisa membeli beras, sayur, peralatan lukis, dan berobat ke dokter. (eh)

Sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/307822-soal-si-unyil--pak-raden-pilih-musyawarah

0 comments:

Post a Comment

Ada komentar?

 
Twitter Facebook